Cerpen Karangan: Cece Geraldine
Kategori: Cerpen Cinta, Cerpen Misteri, Cerpen Remaja
Lolos moderasi pada: 10 October 2019
Seorang gadis bernama leans cardova yang bersekolah tidak jauh dari tempat tinggalnya, ia anak yang sangat tomboy dan susah diatur namun dari sisi negatifnya itu ia juga memiliki sisi positif ia anak yang patuh terhadap orangtuanya dan juga sangat cekatan. Ini cerita pengalaman leans si gadis tomboy.
Terdengar suara dari bapak kepala sekolah “DIBERITAHUKAN UNTUK PERSERTA MAGANG HARAP KUMPUL DI LAPANGAN UNTUK SEGERA DIBERANGKATKAN”, siswa siswi kelas sebeles segera berkumpul, “lens sudah disiapin semua?” tanya teman sebaya leans “ya sudah tenang ajah!” seru lens menenangkan “SELURUH SISWA SISWI SILAHKAN MASUK KE BUSNYA PERJURUSAN” suara kepala sekolah terdengar lagi, lens dan teman sejurusannya masuk kedalam bus, dan bus siap untuk diberangkatkan.
Tiga jam pun berlalu, tak terasa bus sudah sampai di tempat magang, lens dan kedua temannya turun dari bus untuk diperkenalkan kepada pembimbingnya masing masing, teman yang lainnya masih menunggu di bus. Lens, rey dan tovan berkeliling melihat lihat, ketika lens berjalan bersama temannya lens terperangah melihat gedung bertingkat tetapi sudah tidak difungsikan lagi “buat apa dibangun kalau gak dipakai gedungnya kan sayang” keluh lens, tiba tiba terdengar suara dari depan kantor “sini lens, rey, tovan besok aja jalan jalannya ayo kita ke kos kalian” “bikin kaget aja tuh kepala sekolah!” gerutu lens sambil menuju ke arah kepala sekolah itu, lens dan teman temannya berjalan menuju bus.
Sesampai di kos kepala sekolah menjelaskan lagi “ini pak heru bapak kos kamu kalau butuh apa apa bilang pak heru, pak heru juga karyawan di kantor tadi” pak kepala sekolah melanjutkan kalimatnya “ya sudah kalau gitu pak heru titip anak siswi saya, saya tinggal dulu mau ngantar anak anak yang lain!” “iya pak hati hati!” jawab pak heru singkat, lens pun melambaikan tangan pada teman temannya dan bus itu segera berangkat. “ayo masuk!” seru pak heru, “mau pilih kamar yang mana tengah atau pinggir?” tanya pak heru pada lens “pinggir aja pak!” “ya sudah nak lens tata tata dulu barangnya kalau mau mandi itu ada kamar mandi di lantai bawah juga ada, kalau gitu bapak ke bawah dulu ya!” “iya pak trimakasih!” jawab lens dengan santai.
Seminggu sudah lens magang di tempat ini, lens berjalan dari kos hingga kantor, sesampainya lens duduk menunggu teman temannya datang, “lenz..?” teriak tovan dari kejauhan “ehh kemana aja sih lama banget datengnya?” jawab lenz dengan nada sewot “baru ditinggal sehari aja udah kangen sama kita kita hahah” rey berkomentar “iddiiiih ke-Pdan banget” jawab lenz dengan ketus “sudah sudah ayo kita tanya ke pembimbingnya tugas apa yang harus kita kerjakan?” kata tovan sambil berjalan menuju pembimbing, “permisi pak kita mau tanya tugas apa yang harus kita lakukan sekarang?” tanya tovan dengan sopan “kalian tunggu pak sam untuk membantunya memasukan benih ke dalam ruangan pengawetan benih” jelas bapak pembimbingnya “oke baiklah pak terimakasih” jawab tovan lagi, kemudian kami semua menunggu pak sam di depan greenhause, “ehh ada anak magang baru tuh!” seru rey “hey kalian anak magang baru ya di sini?” tanya tovan sok kenal “iya nih kalian dari sekolah mana?” tanya dari salah satu anak tersebut “dari SMK antrik surabaya, kalau kalian dari mana?”
“aku dari SMK jayahanda malang”
“berarti kalian gak ngekos dong?” tanya ku penasaran “ya tetep ngekos kan malang luas kayak surabaya” jawab Roy anak tercakep dari yang lainnya, “ehh kalian nunggu pak sam ya?” tanya roy lagi “ehh iya kok tau?” jawab tovan seenaknya “karna kita semua disuruh nunggu pak sam juga, oh ya perkenalkan aku roy ini temanku vian dan satunya lagi di sebelahnya vian itu velix” “perkenalkan juga ini rey teman ku dari kecil dan yang tengah ini lenz” semuanya bersalaman untuk saling mengenal “oh iya nanti malem yuk kumpul di alun alun kan deket tuh kita sering nongkrong di alun alun kalau gak lagi buat laporan magang” ajak roy “boleh juga tuhh” jawab tovan antusias, “oke entar malem ya guys” seru rey meyakinkan.
“aku dari SMK jayahanda malang”
“berarti kalian gak ngekos dong?” tanya ku penasaran “ya tetep ngekos kan malang luas kayak surabaya” jawab Roy anak tercakep dari yang lainnya, “ehh kalian nunggu pak sam ya?” tanya roy lagi “ehh iya kok tau?” jawab tovan seenaknya “karna kita semua disuruh nunggu pak sam juga, oh ya perkenalkan aku roy ini temanku vian dan satunya lagi di sebelahnya vian itu velix” “perkenalkan juga ini rey teman ku dari kecil dan yang tengah ini lenz” semuanya bersalaman untuk saling mengenal “oh iya nanti malem yuk kumpul di alun alun kan deket tuh kita sering nongkrong di alun alun kalau gak lagi buat laporan magang” ajak roy “boleh juga tuhh” jawab tovan antusias, “oke entar malem ya guys” seru rey meyakinkan.
Sesampai di ruang pengawetan bibit “uhhh dingin banget” seru lens, seseorang paruh baya yang sangat tegas menjelaskan fungsi fungsi dari alat alat yang ku belum tau namanya “Ini tempat untuk memasukan benih yang sama atau sejenis agar waktu mengambilnya mudah dan ruangan ini dinginnya mencapai 10 derajat celcius ruangan ini dingin dan yang paling dingin di sini kita tidak boleh berlama lama di sini karena bahaya jika jantung kita membeku karna ruanagan ini berbeda di sini 0 derajat celcius seperti di kutub utara” jelas pak sam, ku berjalan tak sengaja ku menginjak sebuah cincin berwarna perak dan berhiaskan bunga, aku pun langsung mencoba memakainya, ketika kupakai sesuatu terjadi aku seperti merasa pusing dan akhirnya.
“aku di mana?” tanyaku kebingungan “kau tadi pingsan dan sekarang kita di ruang kesehatan” jelas roy “yang lain kemana?” “yang lain dikasih tugas sama pak sam aku disuruh nungguin kamu sampe sadar, ohh ya kenapa kamu bisa pingsan emang udah sering ya kamu kayak gini?” tanya roy penasaran “entah setiap aku megang barang yang aneh aku selalu begini dan selalu ada orang meminta pertolonganku, tadi aku seperti mimpi aku melihat seorang gadis terperangkap di dalam ruang pengawetan benih, gadis itu meminta pertolonganku aku melihat gadis itu memakai cincin ini” terangku meyakinkan roy “ahh itu mungkin hanya imajinasimu aja lenz kamu kelelahan jadi mikir aneh aneh udah tenag ya kan sekarang ada aku yang jagain kamu” sambil mengacak acak rambutku, aku pun tertunduk karena tersipu.
Malam pun tiba teman temanku menyusulku di tempat kos “pak lens pamit ya mau keluar sama temen temen ke alun alun” “iya nak lens jagan malam malam ya” “oke pak” kemudian kami semua berangkat.
“ehh lens diem aja?” roy mengejutkanku, aku hanya melihatnya tanpa ada respon “kamu mikir hal yang tadi ya lens udah jagan difikir” roy menenangkanku “oww lans pinsan lagi karena memegang suatu benda udah sering terjadi” tovan berpendapat “loh kamu tau van?” tanya roy “aku dan rey sudah tau karena kita sudah bersahabat setahun waktu cukup lama untuk mengenal lens”
“aku tadi bermimpi bertemu gadis itu lagi dia meminta tolong kepadaku tapi aku tak tau gadis itu minta tolong apa tapi ada dua cincin seperti ini dan aku hanya mempunyai satu”
“bagaimana kalau kita cari cincin satunya kita ke tempat magang sekarang” usul tovan dengan antusias “tapi kan tempat magang jam segini sudah ditutup” velix berpendapat “kita panjat aja pagernya lagian kalau ketahuan pak satpamnya aku kenal kok kita izin mau ngambil seseatu yang tertinggal di ruang pengawetan benih” usul roy “ide bagus tuhh” rey berpendapat, akhirnya kita semua berangkat ke tempat magang malam hari.
“aku tadi bermimpi bertemu gadis itu lagi dia meminta tolong kepadaku tapi aku tak tau gadis itu minta tolong apa tapi ada dua cincin seperti ini dan aku hanya mempunyai satu”
“bagaimana kalau kita cari cincin satunya kita ke tempat magang sekarang” usul tovan dengan antusias “tapi kan tempat magang jam segini sudah ditutup” velix berpendapat “kita panjat aja pagernya lagian kalau ketahuan pak satpamnya aku kenal kok kita izin mau ngambil seseatu yang tertinggal di ruang pengawetan benih” usul roy “ide bagus tuhh” rey berpendapat, akhirnya kita semua berangkat ke tempat magang malam hari.
Sesampainya “lohh kok banyak lorongnya ya?, perasaan tadi siang kita ke sini gak ada lorong sepanjang ini” vian berpendapat, tiba tiba lampu lorong mati bergiliran kami pun semua lari ketakutan dan akhirnya berpencar, cuma aku dan roy yang tidak berpisah yang lain entah kemana, roy memelukku di bawah meja dan menggenggam tanganku erat, “ini ruangan pengawetan benih ayo ke sini” ajakku, aku berusaha mencari cincin itu sesekali roy memelukku untuk menghangatkan tubuhku yang kedinginan.
“yes dapat” tiba tiba pintu ruang pengawetan benih terkunci aku dan roy mencoba membukaya tapi hasilnya sia sia, di sudut ruanagan ada sosok cahaya, kutajamkan mataku untuk melihat apakah cahaya tersebut dan dari mana, ternyata cahaya itu adalah gadis yang selalu ada di mimpiku, gadis itu memanggil namaku dan tersenyum gadis itu semakin mendekat dan mendekat dan kemudian aku seperti masuk ke dalam tahun yang sudah lampau, aku melihat gadis itu sedang magang dengan temannya lalu temannya menyuruhnya untuk ke ruangan pengawetan benih untuk meletakan benih yang tersisa kemudian gadis itu dikunci di dalam ruang benih, gadis itu berteriak minta tolong tapi tak ada satupun orang yang melewati ruangan pengawetan benih karena waktu sudah menjelang malam gadis itu meringkuk di balik pintu sambil berharap ada seseorang yang mau membukakan pintu untuknya, gadis itu memegang dua cincin yang berinisial A&J [ANGEL & JEREMY] malam itu malam anniversary angel dan jeremy setap anniversary angel dan jeremy bertukar kado tapi angel terkurung dan jeremy menunggunya di depan kantor magang dan akhirnya jeremy pergi karena jeremy mengira angel lupa akan moment spesialnya.
Gadis itu melepaskan pegangannya dan aku kembali ke duniaku dunia yang sebenanya, tapi masih terdapat gadis itu tepat di depanku gadis itu berkata “kau sudah tau semua lens tolonglah aku untuk memberikan kedua cincin itu kepada jeremy dan tolong bilang kepadanya bahwa meskipun dunia kita sudah berbeda aku tetap akan mencintainya” aku pun mengangguk anggukkan kepalaku, tiba tiba pintu terbuka aku dan roy langsung berlari keluar dan kutemui teman temanku yang sedang menunggu di luar sana.
Keesokan harinya aku dan roy tidak masuk magang izin satu hari untuk mencari jeremy, “ohh ya aku tadi malam mimpiin angel lagi katanya jeremy setiap hari melewati tempat magang kita tunggu di bawah pohon itu ya?” kataku sambil menunjuk ke arah pohon yang rindang di pinggir jalan, tak lama kemudian ada seseorang pemuda memakai baju putih sedang melihat ke arah kantor “itu bukannya jeremy lens?” tanya roy “mungkin sih ayo coba kita tanya, kami pun berjalan ke arah pemuda itu “hey apakah kamu yang bernama jeremy?” tanya roy memastikan “iya benar saya jeremy anda ini siapa kok bisa mengenali saya?” aku pun langsung menjawab pertanyaan jeremy dan menjelaskan semua tentang angel “kamu pasti jeremy pacar angel kan aku tau itu dari angel, angel menitipkan cincin ini untukmu dan satu untuk angel tapi angel sudah tidak ada di dunia ini lagi angel memberi salam kepadamu katanya angel akan tetap mencintaimu meskipun berada di dunia yang berbeda”
“anggel meninggal maksud kamu?” tanya jeremy memastikan
“iya angel meninggal karna tiga tahun lalu waktu angel magang di sini angel terkunci di dalam ruang pengawetan benih yang sangat dingin angel meninggal karena ulah teman magangnya, temannya mengunci angel di dalam ruangan itu hingga angel meninggal” jelasku, jeremy pun tertunduk dan menangis sambil melihat cincin tersebut, akhirnya aku dan roy pergi meninggalkan jeremy untuk kembali ke kos.
“anggel meninggal maksud kamu?” tanya jeremy memastikan
“iya angel meninggal karna tiga tahun lalu waktu angel magang di sini angel terkunci di dalam ruang pengawetan benih yang sangat dingin angel meninggal karena ulah teman magangnya, temannya mengunci angel di dalam ruangan itu hingga angel meninggal” jelasku, jeremy pun tertunduk dan menangis sambil melihat cincin tersebut, akhirnya aku dan roy pergi meninggalkan jeremy untuk kembali ke kos.
Setelah sampai kos aku dikejutkan oleh penampakan angel lagi “terimakasih lens kamu adalah anak yang baik” kemudian angel menghilang ditelan angin, aku hanya tersenyum mendengar perkataan angel, “huuftz akhirnya selesai juga”
“lens aku boleh ngomong sesuatu gak?” tanya roy dengan expresi gugup “iya tanya aja roy?” jawabku santai “aku tau ini sangat cepat untuk mengatakan ini tapi semenjak aku kenal kamu aku sudah menyukaimu lens apakah aku boleh menjadi kekasihmu?”
“suka gak berarti cinta roy, pertemanan gak akan pernah putus tapi kalau cinta mungkin hanya senang di awal dan akhirnya pasti akan menderita kita cukup menjadi teman baik karna aku juga menyanyangimu jadi aku tidak mau putus hubungan denganmu” jawabku dengan wajah meyakinkan “baiklah lens kalau itu memang keputusanmu, terimakasih kamu sudah hadir dalam hidupku” kata roy sambil memelukku erat “kau adalah teman yang paling aku sayang” tambahnya.
“lens aku boleh ngomong sesuatu gak?” tanya roy dengan expresi gugup “iya tanya aja roy?” jawabku santai “aku tau ini sangat cepat untuk mengatakan ini tapi semenjak aku kenal kamu aku sudah menyukaimu lens apakah aku boleh menjadi kekasihmu?”
“suka gak berarti cinta roy, pertemanan gak akan pernah putus tapi kalau cinta mungkin hanya senang di awal dan akhirnya pasti akan menderita kita cukup menjadi teman baik karna aku juga menyanyangimu jadi aku tidak mau putus hubungan denganmu” jawabku dengan wajah meyakinkan “baiklah lens kalau itu memang keputusanmu, terimakasih kamu sudah hadir dalam hidupku” kata roy sambil memelukku erat “kau adalah teman yang paling aku sayang” tambahnya.
THE END
Tidak ada komentar:
Write komentar